Senin, 12 November 2018

Gunung Tertinggi di Bandung Raya - Jonathan Rigg pada 1862 dalam karya leksikografinya pertama bahasa Sunda–Inggris yang berjudul “A Dictionary of the Sunda Language of Java” menyebutkan Gunung Kendang menjadi salah satunya nama gunung yang secara mandiri ditulis menjadi nama serta mempunyai arti utuh sebagai Gunung. 
Gunung Kendang

Dalam artian Rigg, Gunung Kendang diterangkan seperti berikut: “The Kendang Mountains which extend the whole length (length-pen) of Java; wherever the mountains run in the ridges they are called Kendang – vide voce” 

Praktisi Jelajah Gunung Bandung (JGB) Pepep, menuturkan, catatan Rigg jadi deskripsi begitu utamanya tempat Gunung Kendang. Layak diamini, karena gunung ini adalah gunung paling tinggi di lokasi Bandung Raya dengan ketinggian 2.617 di atas permukaan laut (mdpl). 

Alam liar jadi ciri lainnya dari gunung ini. Karakter hutan hujan ditambah kurangnya info masalah gunung ini, membuat terjadinya kecelakaan di gunung. 
Gunung Tertinggi di Bandung Raya
Rata-rata November 2013, mahasiswa Institut Tehnik Bandung (ITB) Joan Tobit Sigalingging (23) dinyatakan hilang waktu akan mendaki Gunung Papandayan lewat Gunung Kendang. Pada akhirnya jenazah Tobit diketemukan Team SAR, Senin 25 November 2013. 

Tobit yang dikatakan hilang semenjak 5 November itu, diketemukan kira-kira jam 05.00 WIB. Dia diberitakan pergi mendaki semenjak Sabtu 26 Oktober 2013, serta diketemukan dalam keadaan wafat di lokasi Gunung Kendang. Jasad Tobit diketemukan team SAR di lereng terjal jalur pendakian arah barat. 

Selain itu, Ketua Pelaksana Gathering JGB II, Kresna menjelaskan, JGB sendiri diselenggarakan dalam dua hari. Pada hari pertama, Sabtu (10/5), rombongan berjalan sekitar jam 9 pagi. Dengan jarak lebih kurang lima km. sampai puncak, pendakian meniti waktu perjalanan enam atau tujuh jam perjalanan. 

Pada hari pertama, peserta serta panitia tidak langsung ‘muncak’ (summit), tetapi akan ke arah savana. Di sini, tenda-tenda ngeriung serta sharing isu, apa pun itu. Canda tawa, bersilahturahmi serta wacana tersaji di session ini. 

Nah, pada hari ke-2, Minggu (11/5), rombongan akan menjejakan kaki di puncak gunung, sesudah itu langsung turun ke bawah alias pos perizinan. Alhamdulilah, JGB II dapat berjalan sesuai dengan schedule tanpa kurang satu apa pun. Rombongan sampai kembali seputar jam 14.00 di pos perizinan.