Selasa, 18 September 2018

Mengenal Masjid Baitul Mughni Jakarta - Indonesia merupakan salah satu negara  mayoritas penduduknya beragama  islam. Jakarta yang  menjadi ibukota Negara Indonesia ini  juga merupakan salah satu kota  terkenal dan paling sibuk di  Nusantara. Disamping mayoritanya  beragama islam, bangunan untuk tempat  beribadah pun sangat  mudah ditemukan  dimanapun.  Salah satunya di Jakarta. Meskipun  tempatnya begitu padat  dan dipenuhi oleh berbagai bangunan  perkantoran, tetapi tempat untuk beribadah  umat muslim juga tak kalah  tersedia. Dan salah satu masjid yang terkenal  di Jakarta tepatnya di Jalan Gatot  Subroto adalah Masjid Baitul Mughni.
Masjid Baitul Mughni Jakarta

Masjid Baitul Mughni Jakarta

Bangunan masjid ini tak kalah  megah dengan berbagai bangunan modern lainnya  di Jakarta. Masjid Baitul Mughni juga  termasuk megah karena sangat besar ditunjang  dengan Kubah Masjid besar serta menaranya yang tinggi. Masjid Baitul Mughni sangat populer dan mudah ditemukan karena berada dekat dengan gedung Menara Global yang luar biasa tinggi.

Selain disebut sebagai nama masjid Baitul Mughni, masjid ini juga disebut dengan nama masjid  Kuningan karena berada di dekat  perempatan Kuningan. Masjid  ini berdiri di atas sekitar 6000  meter dan berlokasi di tempat yang strategis di Kavling  26 Jalan Gatot Subroto Kuningan Jakarta  Selatan. Ternyata bangunan masjid Baitu Mughni  merupaan sebuah wakaf dari seorang  ulama yang terkenal berasal dari Betawi  pada tahun 1940an yaitu Guru Mughni. Masjid Baitul Mughni  juga dikelilingi oleh beberapa pusat  perkantoran sertan sentra bisnis dari Gatot  Subroto, Sudirman-Thamrin dan Rasuna  Said. Selain itu terdapat juga bangunan dari Jamsostek, Gedung Telkom serta beberapa bangunan lainnya.

Majid Baitul Mughni juga  memiliki sejarah yang tak lepas  dari Guru Mughni sendiri. Berawal dari tahun 1901 ketika beliau  baru pulang dari tanah suci lalu kembali ke Batavia, yang pada saat itu  merupakan kota Jakarta. Kemudian beliau membeli sebuah lahan dan langsung  mendirikan sebuah masjid  tetapi pada saat itu ukuran  masjid tersebut masih terbilang kecil dengan ukuran 13 x 13 meter. Proses pembangunan masjid  tersebut menggunakan bahan batu bata serta lantainya berubin warna merah. Atap pada masjid itu juga memakai genteng. Meskipun ukurannya kecil dan  belum terdapat berbagai hiasan mewah, namun  masjid tersebut termasuk bangunan masjid yang mewah di masanya dan juga diwilayahnya. Pada saat itu juga  bangunan masjid itu memiliki  bentuk persegi empat dengan  mihrab di depan sebagai tempat imam untuk memimpin shalat.

Interior Masjid Baitul Mughni Jakarta
Masjid Baitul Mughni Jakarta

Seiring  dengan pekembangan zaman serta  semakin banyak jamaah, maka masjid  tersebut diperluas pada bagian  belakangnya ditambah degan bahan bangunan dari  anyaman bambu. Pada bagian belakang itu  digunakan sebagai tempat untuk  mengaji serta tak jarang para murid  bermalam disana. tak sedikit juga murid-urid  tersebut yang berguru ke Guru Mughni  meskipun rumah mereka cukup jauh dari  masjid tersebut.

Setelah Guru  Mughni wafat, bangunan masjid tersebut  ditambahkan menara serta dilakukan beberapa  renovasi masjid. Namun meskipun  telah dilakukan perbaikan  tetapi masih terdapat peninggalan masjid  sebelumnya yang utuh adalah bagian  pilar masjid. Saat ini masjid Baitul Mughni  bukan lagi sebuah bangunan yang kecil  melainkan bangunan yang megah dengan  aritektur yang menarik. Tk hanya  digunakan sebagai tepat beribadah, masjid  ini juga digunakan sebagai tempat pendidikan dan  penyebaran ilmu agama. Bahkan hingga saat ini masjid Baitul Mughni  merupakan sebaai pusat informasi  Ru’yatul Hilal atau disebut dengan penentuan awal  Ramadhan dan awal Syawal. Bangunan masjid dengan  catnya berwarna putih hingga pada bagian kubah dan menaranya  menjadi sebuah bangunan masjid yang  terkenal dan menjadi kebanggaan  umat muslim khususnya di  wilayah Jakarta Selatan.